Terkuaknya Misteri Rumah Kontrakan Berhantu , Berawal dari obrolan seputar masakan pecel lele, kisah nyata yang sangat menarik dan bagus untuk bahan pembelajaran sains ini sampai ke telinga penulis.
Tetangga penulis yang biasa kami sapa Bang Yan mengaku tidak menyukai masakan, apa pun wujudnya, yang berbahan baku ikan lele. Setelah didesak apa alasannya, ayah tiga anak berusia 40-an itu mengaku karena trauma. Berikut kisahnya.
Suara –suara aneh yang meresahkan
Di kota kelahirannya, Baturaja, ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, orangtuanya memiliki sebuah rumah yang biasa disewakan. Usaha rumah kontrakan itu pada awalnya berjalan mulus sampai pada suatu masa muncul keluhan para penyewa bahwa rumah tersebut berhantu.
Penyewa pun sudah silih berganti, tetapi tidak satu pun yang sanggup bertahan lama. Semuanya komplain dan pindah dalam hitungan hari tinggal di rumah itu dengan keluhan sama, bahwa di rumah itu sering terdengar suara-suara aneh seperti suara orang menangis, merintih, dan lain-lain.
Penyewa pun sudah silih berganti, tetapi tidak satu pun yang sanggup bertahan lama. Semuanya komplain dan pindah dalam hitungan hari tinggal di rumah itu dengan keluhan sama, bahwa di rumah itu sering terdengar suara-suara aneh seperti suara orang menangis, merintih, dan lain-lain.
Keluhan para penyewa itu bukan hanya menimbulkan keresahan bagi keluarganya akibat tidak lakunya rumah sewaan mereka, tetapi juga menimbulkan keresahan pada para tetangga. Penasaran, sang ayah pun memutuskan untuk melakukan pembuktian.
Maka, pada suatu hari menjelang malam berangkatlah ayahnya ditemani saudara-saudranya, termasuk Bang Yan yang waktu itu usianya baru menjelang remaja, melakukan pengamatan.
Maka, pada suatu hari menjelang malam berangkatlah ayahnya ditemani saudara-saudranya, termasuk Bang Yan yang waktu itu usianya baru menjelang remaja, melakukan pengamatan.
Benar saja, tak butuh waktu lama. Hanya dalam hitungan menit suara aneh seperti yang dilaporkan para penyewa itu pun terdengar jelas oleh mereka. Usut punya usut, ternyata suara itu berasal dari arah belakang rumah, tepatnya di bawah lantai penutup septic tank.
Anehnya setelah mereka menyalakan lampu di atas sumber suara, dan mereka berkumpul di situ suara-suara itu tetap ada. Padahal, menurut keyakinan mereka akan sifat-sifat hantu atau setan, semestinya suara-suara gaib itu segera hilang jika diterangi dan ditunggui oleh banyak orang.
Didorong oleh rasa penasaran akan asal suara itu sang ayah membuka tutup checking septic tank tersebut. Betapa kagetnya mereka, ternyata di dalam septic tank itu ada ratusan hingga ribuan ikan lele. Suara ribuan lele itulah yang terdengar aneh dipersepsikan sebagai suara orang yang sedang meringis, merintih, dan tersedu.
Keesokan harinya septic tank “berhantu” itu pun mereka kuras, ikan lele yang berat totalnya mencapai angka kwintal itu pun mereka jual.
Keesokan harinya septic tank “berhantu” itu pun mereka kuras, ikan lele yang berat totalnya mencapai angka kwintal itu pun mereka jual.
Dari mana asal lele yang memenuhi septic tank di rumah kontrakan itu? Rupanya salah satu anggota keluarga mereka, tanpa memberitahukannya kepada sang ayah, telah memasukkan sepasang ikan lele sesaat sebelum septic tank itu ditutup pasca dibangun.
Setelah menyaksikan dengan mata kepala secara langsung ribuan lele bergumul di dalam air limbah kotoran manusia yang rona dan aromanya bikin mual itulah, tutur Bang Yan, dia tak lagi mau menyantap ikan lele.
Setelah menyaksikan dengan mata kepala secara langsung ribuan lele bergumul di dalam air limbah kotoran manusia yang rona dan aromanya bikin mual itulah, tutur Bang Yan, dia tak lagi mau menyantap ikan lele.
Pembelajaran sains
Pembaca yang budiman, kisah diatas menarik karena di dalamnya ada nilai edukasi yang tinggi, terutama pendidikan sains, lebih khusus lagi tentang metode ilmiah. Metode ilmiah adalah rangkaian langkah sistematis untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan bukti-bukti fisik (objektif).
Dalam kisah diatas ada masalah (keluhan penyewa rumah) yang timbul dari suatu misteri (fenomena suara-suara aneh) dan ada prasangka (hipotesis?) bahwa rumah kontrakan tersebut berhantu.
Terhadap prasangka itu timbul rasa penasaran (ingin tahu) pada pemilik rumah yang mendorong mereka melakukan pembuktian (investigasi). Investigasi itulah yang kemudian berhasil mengungkap bahwa ribuan ikan lele-lah sumber suara tersebut, bukan hantu (kesimpulan akhir).
Bayangkan, jika si pemilik rumah ikut hanyut dan larut dalam keyakinan bahwa suara-suara aneh di rumah kontrakan itu adalah bukti eksistensi hantu maka kebenaran tak akan pernah terungkap.
Hasil investigasi keluarga Ban Yan ini menguatkan keyakinan ilmiah bahwa: semua fenomena (objek dan kejadian) yang bisa ditangkap oleh indera fisik manusia (rupa, rona, aroma, rasa, dan suara) pasti timbul oleh sebab-sebab fisika pula.
Posting Komentar
Posting Komentar